FESTIVAL QOSIDAH REBANA KKRA-IGRA SEMARAKKAN HAB KE 73 DI KEMENAG GRESIK

FESTIVAL QOSIDAH REBANA KKRA-IGRA SEMARAKKAN HAB KE 73 DI KEMENAG GRESIK Tak seperti biasanya halaman kantor kemenag Kabupaten Gresik pada hari Senin tanggal 31 Desember 2018 tampak lebih meriah. Pada hari tersebut diadakan Festival lomba qasidah rebana bagi guru -guru RA- TK se Kabupaten Gresik . Itu adalah puncak acara lomba dalam rangka memperingati hari Amal Bhakti ke 73 tahun 2018. Festival yang dilaksanakan bagi peserta khusus guru perempuan tersebut, diikuti oleh 14 peserta perwakilan kecamatan sekabupaten Gresik. Tampak indah berwarna-warni bagaikan bidadari seragam peserta menghiasi panggung yang disediakan Panitia. Lantunan sholawat dan nasyid Islami teruntai dalam alunan suara merdu para peserta sehingga merasuk qalbu menembus masuk ke relung relung jiwa semakin mendekatkan diri pada Tuhan Yang Maha Esa. Derap rancak alunan musik menggema nan indah dari tangan mungil para penabuh genderang rebana. Acara semakin hidup tatkala Adi presenter muda dari Menganti ini mengeluarkan joke joke leluconnya. Acara yang dikomandani Abdul Ghofar selaku kasi PD Pontren berjalan dengan lancar dan sukses meski ada beberapa kecamatan yang tidak bisa mengikutinya. Meski ada peserta yang copot sandalnya sehingga harus membeli di koperasi, tetapi peserta tetap penuh semangat yang menggelora. Di penghujung acara, sebelum pengumuman pemenang, para penyanyi diberi kesempatan untuk melantunkan nada-nada dakwah.Pada puncak acara yakni pengumuman pemenang Malah diumumkan para pemenang yang menjadi juara. Untuk lomba qasidah rebana tahun ini yang meraih juara 1 dari group Qosidah Dukun. Juara 2 dari kedamean. Juara 3 dari Manyar. Harapan 1 dari Menganti. Harapan 2 dari Bungah harapan 3 dari Ujung pangkah Ada sedikit kekecewaan dari para peserta kepada panitia yakni di Saat pengumuman tidak ada trofi atau piagam yang diberikan sebagai tanda penghormatan bagi yang juara. Tentunya para pemenang ingin berfoto dengan seragam timnya saat menerima thropi juara. Disamping itu bentuk apresiasi dan pemberian semangat kepada peserta . Memang trophy diberikan pada saat Puncak acara hari Amal Bakti yakni saat usai upacara tetapi bisa disiasati dg penyerahan piagam bagi peserta yang bisa diberikan saat usai acara festival lomba qasidah rebana. Harapan peserta ini sebagai bahan evaluasi bagi panitia karena tidak semua peserta ikut upacara Hari Amal Bakti. Dilihat dari segi biaya tidak seberapa tetapi bisa memberikan motivasi semangat bagi grup yang tampil sehingga kedepan mereka bisa semangat untuk mengikutinya. Semoga Peran serta semua dalam memperingati Hari Amal Bhakti bisa menumbuhkan Kebersamaan sebagai mana jargon HAB tahun ini jaga kebersamaan umat

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERJUANGKAN PPPK DI MADRASAH SWASTA & INPASING ,UPAYA KEMENAG SEJAHTERAKAN GURU

TAHAPAN AKREDITASI PAUD ,RA,TK

MAKNA LAMBANG / LOGO KEMENTERIAN AGAMA RI