PW PERGUNU JATIM SELENGGARAKAN HALAQOH SENI MENDIDIK ALA MUASSIS NU (Bedah kitab Adabul Alim wal muttaalim) DALAM PERINGATAN HARLAH NU DAN PERGUNU
Pada hari sabtu tanggal 23 Maret 2019 suasana di Ponpes Tebuireng Jombang penuh dengan orang yang berseragam batik hijau pergunu. Tidak seperti biasanya pada hari itu di gelar pertemuan para guru NU se Jawa timur dalam acara peringatan Harlah NU ke 93 / 96 dan Pergunu ke 67. Acara yang diawali dengan tahlil akbar yang dipimpin oleh KH.Mohammad Hamdi pengasuh Pondok Tahfidzul Quran Yayasan anak Sholeh Paritan Keras Jombang. Rangkaian acara selanjutnya adalah ziarah dan tabur bunga di makam Hadratus syaikh KH Hasyim Asy'ari termasuk makam Gus Dur ( KH.Abdurrohman Wahid ) yang juga mantan Presiden RI . Usai Tahlil akbar dan tabur bunga seluruh peserta menuju ke Aula lantai tiga untuk mengikuti acara Halaqoh dengan tema seni mendidik ala Muassis NU (bedah kitab Adabul Alim wal muttaalim).
Mengawali acara, open seremonial oleh DR. KH.Sholahuddin wachid atau Gus Sholah yang merupakan Pemangku Ponpes Tebuireng. Sebagai narasumber yang akan membedah kitab , panitia mendatangkan para pakar antara lain DR. KH.Mustain Syafii, M.Ag , dari Ponpes Tebuireng , DR.Muhibbin Zuhri, M.Ag dari UINSA yang juga Ketua Tanfidziyah PCNU Surabaya dan DR.Miftahur Rohman,MA Direktur Kajian Pemikiran K.H.Hasyim Asy'ari. Acara yang diselenggarakan oleh Pimpinan Wilayah PERGUNU Jawa Timur ini di mulai pukul 13.00 diikuti oleh 500 orang dari seluruh pengurus cabang pergunu se-jawa Timur. Rangkaian kegiatan ini adalah rangkaian acara peringatan harlah NU yang ke 93 H atau 96 M dan harlah Pergunu yang ke-67. Diharapkan dari acara ini bagaimana para guru-guru NU memiliki karakteristik,kteladanan dan akhlakul karimah dalam mengajarkan atau mendidik anak sesuai dengan para Muassis NU
.Dengan keeladanan dan akhlakul karimah bisa menjadi uswah bagi para santri atau peserta didik.
Menyikapi problematika pendidikan saat ini , Gus Sholah dalam open ceremonialnya sempat menyampaikan data terkait rendahnya kualitas Guru." Meski Pemerintah sudah mengeluarkan anggaran yang besar dalam pendidikan dan sudah ada tunjangan guru, tetapi kualitas pendidikan kita masih rendah." ujar beliau dalam sambutannya. Beliau membuktikan saat merekrut guru di Ponpes Tebuireng , dari 220 peserta dengan nilai pasing grade 80 tidak ada yang lolos.Ketika diturunkan nilai 70 tidak ada yan lolos.pada akhirnya dengan nilai 60 baru ada 10 orang yang lolos.
Beliau juga menyoroti bagimana mudahnya menjadi guru saat ini tidak seperti jaman beliau dulu. Sementara itu kiyai Mustain menyampaikan kondisi tentang akhlak bangsa ini. Beliau menyampaiakan hasil penelitian yakni dimana ketika peneliti menyebar 10 HP baru kemudian ditinggal dalam satu hari,di negara jepang tetap utuh, di singapura hilang tiga, di Indonesia belum lima menit hilang semua.Ini menunjukkan karakter bangsa atau akhlakul karimah yang masih rendah. Beliau juga menyinggung bagaimana dalam kitab adabul alim muttaalim itu ilmu dan orang alim di mulyakan. Ketika sesorang butuh ilmu bahkan keluarga raja yang butuh ilmu, mereka datang ke orang alim bukan orang alim yang datang kerumah orang yang mau belajar. Dengan nada guyonan beliau singgung para guru yang memberikan les kerumah rumah.Dr Muhibbin menyampaiakan bagaimana sosok Hadratus syaikh KH. Hasyim Asy’ari tidak hanya sebagai guru tetapi beliau seorang Mu’allim, Murobbi,Mursyid,Muzzakki,Ulama,Rasikhun pada ilmu,Ulul albab dan beliau juga bapaknya orang Indonesia. Beliau juga menguatkan tentang teori keberkahan dari para Ulama,para kiyai bagi para santri.
Sementara itu DR Miftahurroham mengajak Pergunu untuk melakukan kajian kajian dan penelitian untuk meningkatkan pendidikan yang ada di Indonesia. Beliau yang pernah lama mukim dan bekerja dibidang Pendidikan d Malaysia menyoroti rendahnya minat tulis di Indonesia.
Inilah perlunya keteladanan dan akhlakul karimah bagi para pendidik yang mengajar dengan mengambil keteladanan ala Muassis NU sebagaimana dalam kitab Adabul ‘Alim Mutta’alim. Acara yang gayeng tersebut berakhir pukul 17.00.
( Hudah,23032019).
Komentar
Posting Komentar