HARI SANTRI BUKAN SEKEDAR FESTIVAL SANTRI , TETAPI KILAS BALIK MAKNA RESOLUSI JIHAD DAN TUMBUHKAN CINTA NKRI

Pada tanggal 13 Oktober 2019, Seluruh Sekolah / Madrasah LP Ma'arif menyelenggarakan festival santri ke-4 dalam rangka memperingati hari santri ke 4 tahun 2019. Festival ini memperingati hari santri yang akan diperingati setiap tanggal 22 Oktober di seluruh Nusantara. Kegiatan memperingati Hari Santri ini tidak hanya sekedar menyelenggarakan festival santri akan tetapi bagaimana menanamkan nilai-nilai luhur resolusi jihad dan menguatkan bahwa NKRI adalah harga mati. Demikian pula Lemnaga Pendidikan Ma’arif kecamtan Benjeng turut berperan dalam kegiatan memperingati Hari Santri Nasional. Dalam upacara pembukaan yang diselenggarakan di lapangan jatirembe Kecamatan Benjeng seluruh peserta festival Santri diberikan penguatan untuk cintah tanah air, cinta pada negeri, memiliki nilai patriotisme dan Cinta NKRI harga mati. Menanamkan rasa cinta tanah air adalah kewajiban bagi seluruh warga negara indonesia. Seusai upacara kegiatan dilanjutkan pawai hari santri nasional yang dilaksanakan sepanjang jalan dari lapangan jatirembe Benjeng menuju tempat festival Santri yaitu di MI Ma'arif Nu Irsyadul Athfal Jatirembe Benjeng.Dalam festival santri dilaksanakan beberapa lomba antara lain hafalan Surat Yasin , pidato bahasa Arab, bahasa Inggris ,lomba kaligrafi dan juga Lomnba Pildacil Latar belakang pentingnya Hari Santri Nasional adalah untuk menghormati sejarah perjuangan bangsa ini. Perlu kita kilas balik akan makna memperingati hari santri Nasional. Hari Santri Nasional tidak sekadar memberi dukungan terhadap kelompok santri. Justru, inilah penghormatan negara terhadap sejarahnya sendiri. Ini sesuai dengan ajaran Bung Karno, bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan sejarah. Hari Santri Nasional pada 22 Oktober, menjadi ingatan sejarah tentang Resolusi Jihad KH Hasyim Asy’ari. Ini peristiwa penting yang menggerakkan santri, pemuda dan masyarakat untuk bergerak bersama, berjuang melawan pasukan kolonial, yang puncaknya pada 10 Nopember 1945 Pertempuran yang heroik itulah yang mengakibatkan kan Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan dan 10 November diperingati sebagai hari Pahlawan. Kelahiran 10 November berkat perjuangan para santri Kyai bersama santrinya yang telah didengungkan melalui resolusi jihad pada tanggal 22 oktober 1945 Sudah sangat pas lah kalau tanggal 22 Oktober lahirnya resolusi jihad yang membakar semangat arek-arek Surabaya tersebut diperingati sebagai hari santri nasional Hubbul Wathon minal iman cinta tanah air sebagian dari iman Jayalah Negeriku jayalah indoneisa ku, santri Indonesia. Santri Indonesia untuk Kedamean Dunia. ( 14 OKTOBER 2019, Nhudah, Mimbar Pengawas )

Komentar

  1. Sejak dini anak2 kita tanamkan rasa cinta air sehingga tahu bagaimana perjuanganx para kiyai beserta santri-santri untuk ikut serta memperjuangkan ,membela dan menjaga NKRI harga mati
    Merdeka.........

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERJUANGKAN PPPK DI MADRASAH SWASTA & INPASING ,UPAYA KEMENAG SEJAHTERAKAN GURU

TAHAPAN AKREDITASI PAUD ,RA,TK

MAKNA LAMBANG / LOGO KEMENTERIAN AGAMA RI